IDENTIFIKASI KANDUNGAN ETILEN GLIKOL PADA OBAT SIRUP ANAK PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT

 

IDENTIFIKASI KANDUNGAN ETILEN GLIKOL PADA OBAT SIRUP ANAK PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT

Depertemen Keilmiahan Divisi Keilmuan

Unit Penelitian Ilmiah Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

UPI FABIO UNSOED

UPI PEDIA LITERATUR





 

Etilen glikol merupakan senyawa organik yang tidak berwarna, tidak berbau, memiliki viskositas yang rendah sehingga menyebabkan cairan bersifat higroskopis. Etilen glikol dapat menurunkan titik beku pelarutnya dengan menghambat pembentukan kristal es. Etilen glikol merupakan cairan jenuh, tidak berwarna, tidak berbau, berasa manis dan larut sempurna dalam air. Secara komersial, etilen glikol di Indonesia digunakan sebagai bahan baku industri poliester (tekstil) sebesar 97,34%. Sedangkan sisanya sebesar 2,66% digunakan sebagai bahan baku tambahan pada pembuatan cat, minyak rem, solven, alkil resin, tinta cetak, tinta bolpoint, foam stabilizer, kosmetik, dan bahan anti beku (anti freeze). Selama ini Indonesia masih mengimpor dari beberapa negara.

Etilen glikol berasal dari proses turunan etilen, berikut dasar teorinya Etilen (etana, H2C=CH2) adalah yang paling ringan dari hidrokarbon olefin. Karena ikatan ganda, etilen adalah senyawa yang sangat reaktif yang dikonversi ke produk setengah jadi dan produk pada skala industri besar dengan berbagai penambahan, dan reaksi polimerisasi. Meskipun kurang reaktif jika dibandingkan asetilena, etilena senyawa sederhana, aman, dan lebih murah untuk memproduksi dan untuk mengkonversi ke senyawa lain yang berguna, dan telah menggantikan asetilena dalam industri kimia. Etilen adalah bahan kimia organik yang paling signifikan yang dihasilkan saat ini dalam hal produksi, nilai penjualan, dan berbagai turunan yang bermanfaat. Etilen terutama digunakan untuk produksi bahan polimer seperti pembuatan plastik, serat, film, resin, perekat, dan elastomer. Etilen oksida merupakan zat kimia komoditas utama yang di produksi di seluruh dunia. Etilen oksida diproduksi dengan proses oksidasi katalitik etilen dengan katalis perak. Banyak metoda lain yang telah diajukan untuk memproduksi etilen oksida namun tidak ada metoda lain yang diterapkan dalam skala industri selain metoda ini. Reaksi samping dari oksidasi etilen menjadi karbon dioksida dan uap air. Reaksi yang berlangsung yaitu:

C2H4 + 1/2O2 C2H4  menjadi C2H4

Etilen oksigen etilen oksida

C2H4 + 3O2 menjadi 2CO2 + 2H2O

Etilen oksigen karbon dioksida uap air

Monoetilen glikol yang sering disebut etilen glikol adalah cairan jenuh, tidak berwarna, tidak berbau, berasa manis, dan larut sempurna dalam air. Grup hidroksil pada glikol memberikan kemungkinan turunan senyawa yang lebih luas. Gugus hidroksil ini bisa diubah menjadi aldehid, alkil halide, amina, azida, asam karboksil, eter, merkaptan, ester nitrat, nitril, ester nitrit, ester organik, ester posphat, dan ester sulfat. Senyawa-senyawa ini membuat etilen glikol bisa menjadi senyawa intermediet dalam banyak reaksi. Terutama dalam formasi resin, kondensasi dengan dimetil terephtalat atau asam terepthalat menghasilkan resin polyester. Rumus molekul etilen gilikol adalah HOCH2CH2OH.

Etilen glikol itu sendiri sebagian besar digunakan sebagai bahan industri poliester. Poliester yang merupakan senyawa polimer jenis termoplastik dimana digunakan sebagai bahan baku industri tekstil dan plastik. Selain itu etilen glikol dapat dibuat menjadi serat yang kemudian di pintal menjadi benang, juga bisa dibuat langsung menjadi benang filament untuk produksi tekstil. Poliester ini dapat juga dibentuk atau (dicetak) sebagai bahan molding seperti pada pembuatan botol plastik. Kegunaan etilen glikol cukup banyak, umumnya etilen glikol digunakan untuk tambahan serat pada polyester, wadah yang menggunakan bahan PET, antifreeze dan pendingin pada mesin untuk semua kondisi cuaca serta digunakan sebagai bahan baku tambahan pembuatan cat, cairan lem, solveno (pelarut) tinta cetak, tinta pada pena, foam stabilizer, kosmetik dan bahan anti beku (McKettaodan Cunningham,o1984).

Kegunaan produk etilen glikol diantaranya yaitu dapat digunakan sebagai anti beku pada radiator kendaraan bermotor, sebagai bahan baku poliester dan tereftalat (bahan baku serat sintetis), digunakan untuk resin alkid dan resin polyester untuk cat, untuk membantu pada proses penggilingan semen, sebagai bahan untuk mengurangi lapisan es yang ada di kaca depan dan sayap pada pesawat, digunakan dalam rem dan meredam guncangan, sebagai cairan untuk inhibitor dan mencegah karet membengkak, sebagai pelumas tahan api, untuk pelarut untuk pewarna dan terakhir untuk menghentikan terbentuknya amonia perborat pada kapasitor elektrolit. Etilen glikol menimbulkan efek beracun bila dihirup. Gejala yang timbul akibat menghirup terlalu banyak gas etilen oksida antara lain pusing, kejang-kejang (mendadak), dan koma. Gas ini juga mengiritasi kulit dan menghirup uap etilen dapat menyebablan paru-paru terisi dengan cairan selama beberapa jam. Etilen glikol diduga sebagai zat adiktif pada obat syirup anak-anak yang menyebabkan gagal ginjal akut. Berikut 5 obat syirup untuk anak yang dilarang oleh BPOM karena mengandung etilen glikol dan penyebab gagal ginjal akut yaitu Unibebi Demam Sirup (Universal Pharmaceutial Industries), Unibebi Demam Drops (Universal Pharmaceutial Industries), Termorex Sirup (PT Konimex), Flurin DMP Sirup (PT Yarindo Farmatama), dan Unibebi Cough Sirup (Universal Pharmaceutia Industries).

Gangguan ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI) dapat diartikan sebagai penurunan cepat dan tiba-tiba atau parah pada fungsi filtrasi ginjal. Kondisi ini biasanya ditandai oleh peningkatan konsentrasi kreatinin serum atau azotemia (peningkatan konsentrasi BUN). Akan tetapi biasanya segera setelah cedera ginjal terjadi, tingkat konsentrasi BUN kembali normal, sehingga yang menjadi patokan adanya kerusakan ginjal adalah penurunan produksi urin.3 Acute kidney injury (AKI), yang sebelumnya dikenal dengan gagal ginjal akut (GGA) atau acute renal failure (ARF) merupakan salah satu sindrom dalam bidang nefrologi yang dalam 15 tahun terakhir menunjukkan peningkatan insidens. Insidens di negara berkembang, khususnya di komunitas, sulit didapatkan karena tidak semua pasien AKI datang ke rumah sakit. Diperkirakan bahwa insidens nyata pada komunitas jauh melebihi angka yang tercatat. Peningkatan insidens AKI antara lain dikaitkan dengan peningkatan sensitivitas kriteria diagnosis yang menyebabkan kasus yang lebih ringan dapat terdiagnosis .Beberapa laporan di dunia menunjukkan insidens yang bervariasi antara 0,5- 0,9% pada komunitas, 0,7-18% pada pasien yang dirawat di rumah sakit, hingga 20% pada pasien yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU), dengan angka kematian yang dilaporkan dari seluruh dunia berkisar 25% hingga 80%.4,5.

Akut kidney injury (AKI) ditandai dengan penurunan mendadak fungsi ginjal yang terjadi dalam beberapa jam sampai hari. Diagnosis AKI saat ini dibuat atas dasar adanya kreatinin serum yang meningkat dan blood urea nitrogen (BUN) dan urine output yang menurun, meskipun terdapat keterbatasan. Perlu dicatat bahwa perubahan BUN dan serum kreatinin dapat mewakili tidak hanya cedera ginjal, tetapi juga respon normal dari ginjal ke deplesi volume ekstraseluler atau penurunan aliran darah ginjal. 3,7 Cedera ginjal akut didefinisikan ketika salah satu dari kriteria berikut terpenuhi yaitu pertama Serum kreatinin naik sebesar ≥ 0,3 mg/dL atau ≥ 26μmol /L dalam waktu 48 jam. Kedua Serum kreatinin meningkat ≥ 1,5 kali lipat dari nilai referensi, yang diketahui atau dianggap telah terjadi dalam waktu satu minggu atau ketiga Output urine <0.5ml/kg/hr untuk>6 jam berturut-turut (Wulandari, 2017).

 

Referensi Jurnal Rujukan hanya 2 yang pokok

Verdiansah. Pemeriksaan Fungsi.Ginjal. Rumah Sakit Hasan Sadikin : Bandung, Indonesia. CDK-237/ vol. 43 no. 2. 2016.

Wulandari, T. G. dan F. A. (2017) ‘Pabrik Etilen Glikol Dari Etilen Dengan Proses Oksidasi Langsung Dengan Udara Dilanjutkan Hidrolisis Etilen Oksida’, p. 348.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IDENTIFIKASI MORFOLOGI BEKICOT DAN MANFAAT SENYAWA BIOAKTIF PADA LENDIR BEKICOT (Achatina fulica)

PERAN MIKROBIOTA USUS DALAM SISTEM KEKEBALAN TUBUH MANUSIA

VENOM SENGAT BERACUN KALAJENGKING FAMILI THELYPHONIDAE